Kelas baru yang mulai diadakan setiap
Rabu dan Jumat sebagian besar diisi oleh murid-murid SMP dan segelintir
murid SMA; total 13 orang. Yang membuat saya kagum adalah level
kemampuan Bahasa Inggris mereka yang di atas rata-rata teman sebayanya.
Ada juga beberapa yang masih harus dipoles lebih banyak, namun tingkat
kepercayaan diri mereka cepat bertambah seiring lancarnya anak-anak
tersebut mengemukakan pendapatnya. Nah, topik yang kami diskusikan
minggu lalu adalah bagaimana kondisi dunia pada umumnya di tahun 2020. Mind you,
tahun 2020 hanya tinggal 8 tahun lagi dari sekarang sehingga evolusi
teknologi hingga waktu itu masih belum banyak berubah, bukan?! Ya kan?!!
Tapi tidak menurut anak-anak cerdas dan ‘gila’ itu.
Sengaja
memang saya bebaskan mereka untuk berpikir gila tanpa menghiraukan
realita bahwa jangka waktu 8 tahun tidak cukup untuk menemukan
teknologi yang revolusioner. And oh how wild their imagination went. Berikut sekelumit revolusi teknologi yang mereka nilai sangat mungkin terjadi di tahun 2020.
1. Household Robot
Sembilan tahun lagi robot diprediksikan
akan mengambil seluruh pekerjaan rumah tangga dan dapat bergerak
layaknya manusia. Sebenarnya robot pembantu rumah tangga bukan lagi
impian; Jepang adalah salah satu negara terkemuka yang telah
mengaplikasikan robot secara terbatas. Saya termasuk yakin bahwa
imajinasi ini akan benar terjadi di tahun 2020 meski masih segelintir
rumah tangga saja yang dapat menikmatinya.
2. Flying Cars
Ide ini datang dari seorang murid
perempuan pendiam yang ternyata menyimpan imajinasi yang luar biasa.
Alasannya sederhana: lalu-lintas semakin macet dan ide ini akan menjadi
fokus para peneliti selama beberapa tahun ke depan. Dia mengemukakan
sederet alasan praktis lainnya yakni waktu tempuh antara rumah dan
sekolah atau kantor akan jauh lebih pendek, meski risiko kecelakaan
dapat saja lebih tinggi oleh karena kompleksnya lalu-lintas udara di
kota.
3. Virtual Webcam
Ada lagi anak perempuan pendiam lainnya yang memendam cita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke Cambridge University yang melontarkan ide ini. Secara mengejutkan ia menyebut nama Randy Pausch (alm), seorang peneliti yang sepenuh hati mengembangkan virtual design. Jadi ide dasar dari virtual webcam
adalah chatting melalui internet namun lawan bicaranya seolah-olah
terlihat langsung wujudnya di depan kita, bukan hanya di layar
komputer. Tentunya dibutuhkan koneksi internet dengan kecepatan luar
biasa untuk memungkinkan hal ini terjadi.
4. Instant Food
Yang dimaksud dengan instant food
bukanlah makanan kemasan yang mudah dimasak dan dihidangkan. Teknologi
ini berupa mesin yang memungkinkan kita menikmati hidangan apapun hanya
dengan menekan beberapa tombol. Dengan proses memasak yang instan tanpa
perlu lagi kita memasukkan bahan-bahannya, makanan langsung keluar dari
mesin dalam keadaan matang.
Paham gak maksud saya? Well, saya
maklum bila Anda kurang paham karena untuk saat ini konsep tersebut
tidak logis. Tidak pula tersedia ilustrasi agar dapat Anda bayangkan.
Inilah konsep yang dilontarkan oleh tiga remaja pria yang urakan namun smart.
5. Teleportation
Begitu ide ini dikeluarkan, seisi kelas
langsung terdiam kagum. Pencetusnya adalah seorang remaja pria yang
(lagi-lagi) pendiam namun nampaknya berpikiran jauh ke depan. Seisi
kelas beranggapan bahwa ide ini cool, namun ketika dipaparkan
konsep sesungguhnya dari teleportation, yakni mengurai setiap sel kita,
mengirimnya dalam bentuk data dan merekonstrusikannya lagi di tempat
lain, tak urung membuat anak-anak itu bergidik seram.
***
Itulah hasil imajinasi anak-anak remaja
di kelas tersebut. Kala akhirnya saya mengajak mereka kembali ke
realita dan menilai manakah imajinasi yang paling mungkin dicapai di
tahun 2020, semua sepakat menjawab robot asisten rumah tanggalah yang
paling mungkin menjadi kenyataan. Namun demikian, imajinasi mereka di
dalam kelas sore itu adalah sesuatu yang berharga bagi masa depan
bangsa kita. Don’t you think so?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar